Bocah SD Ini Dibunuh Ibu Kandungnya Sendiri saat Belajar Online, Dicubit hingga Dipukuli Pakai Sapu
Pada umumnya seorang ibu akan memberikan kasih sayang yang
tak ada batasannya terhadap seorang anak, akan tetapi ada juga beberapa yang
masih dengan tega menyengsarakan anak bahkan melakukan aniaya terhadapnya.
Parahnya lagi kalau penganiayaan ini sudah melewati batas,
dikarenakan hal tersebut bisa mengancam keselamatan nyawa dari buah hatinya
sendiri. Seperti sosok ibu berikut yang tega menghabisi nyawa anaknya sendiri
ketika tengah belajar online.
Kasat Reskrim Lebak, AKP David Adhi Kusuma membeberkan
detik-detik bocah perempuan bernama Keysya (8) yang tewas akibat dianiaya oleh
ibu kandungnya, LH (26).
Kasus ini terungkap setelah warga membongkar kuburan misterius berisi
jenazah tak berkafan di Kampung Gunungkeneng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku,
Kabupaten Lebak.
Seperti dikutip Suara.com dari Bantenhits.com, motif
LH menganiaya bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 hingga
tewas karena susah diajarkan saat belajar online.
“Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang
merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah
diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata,” kata AKP David
Adhi Kusuma saat dihubungi BantenHits.com, Selasa, 15 (15/9/2020).
Menurut David, saat itu, Keysya yang memiliki saudari kembar
itu tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah.
LH yang merasa kesal kemudian mulai melakukan serentetan
penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan
gagang sapu.
Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tersungkur dan
lemas. Bukannya berhenti, LH malah tega memukul korban kepala bagian belakang
sebanyak tiga kali.
Sang suami yang mengetahui penganiayaan tersebut sempat
marah kepada LH. Namun, keduanya lantas berinsiatif membawa LH yang dalam
kondisi lemas ke luar rumah.
“Dibawa keluar cari udara segar, anak ini kan sesak napas,
harapannya bisa baikkan, tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia," kata
dia.
Ngaku Kubur Kucing
Ditemukan fakta baru terkait kasus kematian bocah yang
dibunuh LH. Guna menghilanhkan jejak, LH kemudian meminta suami IS (27) untuk
mengubur mayat anaknya di di TPU Kampung Gunungkendeng, Lebak.
“Setelah KS meninggal. LH minta tolong ke IS (suaminya)
untuk menghilangkan jejak,” kata David BantenHits.com--media
jaringan Suara.com, Minggu (13/9/2020).
Sesampainya di tempat pemakaman, IS sempat berpura-pura
ingin mengubur seekor kucing ketika hendak meminjam alat cangkul kepada warga
setempat.
“Mereka memilih Banten untuk menghilangkan jejak. Sampai di
TPU Gunungkendeng, IS meminjam cangkul warga dengan alasan akan menguburkan
seekor kucing,” kata dia.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku kini harus meringkuk di
penjara. IS dan istrinya dijerat Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 80 ayat (3) dan
(4) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak.
Kuburan
Misterius
Sebelumnya, warga Kampung Gunungkendeng Desa Cipalabuh
Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak dihebohkan dengan kuburan misterius, Jumat
(11/9/2020).
Peristiwa ini terungkap setelah warga mencurigai gundukan
tanah seperti kuburan di TPU Kampung Gunungkendeng. Saat ditemukan, kuburan itu
tampak tak biasa daripada umumnya dan kondisinya masih merah atau seperti baru
digali.
Petugas Kepolisian Satreskrim Polres Lebak, Polsek Cijaku,
Pemerintah Kecamatan dan Desa melakukan pembongkaran dengan warga. Setelah
dilakukan penyelidikan atas makam misterius tersebut, polisi akhirnya meringkus
pasutri yang dicurigai pelakunya.
0 Response to "Bocah SD Ini Dibunuh Ibu Kandungnya Sendiri saat Belajar Online, Dicubit hingga Dipukuli Pakai Sapu"
Post a Comment