Dulu Tega Sayat Tubuh Manohara dan Menyiksanya, Kini sang Pangeran Dapat Karmanya, Diusir dari Kerajaan Hingga Berurusan Hukum
Memang sih ketika mendapatkan pasangan yang sudah terjamin
keadaannya secara material itu seolah menjadi suatu kebanggan tersendiri. Walaupun
begitu, tidak selamanya bisa bahagia, dikarenakan beberapa momen malah kita
yang tersiksa.
Seperti yang dialami oleh artis cantik Tanah Air, Manohara
dimana malah tersiksa banget ketika mendapatkan pasangan seorang pangeran Kelantan.
Namun, kini dirinya sudah mendapatkan beragam karma itu.
Nama Manohara memang sempat menjadi sorotan publik.
Hal itu tak lain lantaran kisah cinta Manohara yang sangat
tragis.
Di usia yang masih muda, Manohara harus mengalami pahitnya
sebuah pernikahan.
Melansir dari Suar.ID, Tengku Muhammad Fakhry menikahi
Manohara yang kala itu masih berusia 17 tahun pada 26 Agustus 2008 silam.
Menjadi anggota keluarga kerajaan ternyata tak membuat hidup
Manohara dipenuhi kebahagiaan.
Masih kita ingat, Manohara mengalami KDRT saat menjadi istri
Tengku Muhammad Fakhry
Ia bahkan telah diperlakukan dengan kasar oleh sang suami
sejak malam pertama.
Ibunda Manohara, Daisy Fajarina pun berjuang untuk bisa
bertemu kembali dengan putrinya.
Daisy mendapat kabar bahwa putrinya dipaksa berhubungan
intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya
dalam dua minggu naik 8 kilogram, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy.
Manohara yang baru bisa pulang dari Malaysia ke Indonesia
pada 31 Mei 2009, dengan sayatan di beberapa bagian tubuh.
Bahkan, ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh
mantan suaminya itu.
Usai perceraiannya dengan Manohara, Tengku Fakhry menuai
karmanya.
Dikutip dari Kompas.com, Tengku Fakhry sempat berseteru
dengan dua pejabat istana.
Penyebab perseteruan berawal dari dirilisnya pernyataan pers
mengenai kisruh rumah tangga antara sang pangeran dengan istrinya, Manohara,
yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan
fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.
Ia lantas memasukkan gugatannya pada 10 Agustus 2009.
Namun, kedua pejabat istana tersebut menilai, gugatan Fakhry
telah gagal menjelaskan manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang
dinilai fitnah.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga
berseteru dengan kakaknya hingga bak 'diusir' dari Kerajaan Kelantan.
Melansir dari TribunnewsMaker, penerus tahta Kerajaan
Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra yang tak lain adalah kakak Tengku Fakhry
membuat mantan suami Manohara 'terusir' dari kerajaan.
Perseteruan kakak-beradik tersebut mulai terjadi saat Faris
Petra dijadikan pemangku Sultan Kelantan sejak ayah mereka masuk rumah sakit.
Perselisihan itu lalu coba ditangani oleh Mahkamah Tinggi
Kuala Lumpur.
Hakim akan memberikan keputusan setelah mendengar dan
mempelajari kuasa prerogatif pemerintah.
Hakim yang bertugas kala itu meminta Tengku Muhammad Fakhry,
yang diwakili pengacaranya, K. Shanmuga, untuk menjelaskan persoalan yang
terjadi sebelum mengambil keputusan.
Tak mau berbaik hati pada sang adik, kakak kandung Tengku
Fakhry pun membatalkan pelantikan mantan suami Manohara sebagai anggota majelis
Kerajaan Negeri Kelantan pada 16 September 2009.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku
Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan
kakaknya itu.
Keputusan ini menjadi penanda 'diusirnya' Tengku Fakhry dari
Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggungjawab
untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan
pemerintahan lebih dari setahun.
PANGERAN KELANTAN DITANGKAP POLISI
Melansirkompas.com, mantan suami Manohara, Pangeran Tengku
Muhammad Fakhry, ditahan polisi sesaat setelah keluar dari Istana Mahkota,
Kubang Kerian, Kota Bharu, Malaysia, Selasa (4/5/2010) malam.
Menurut Harian Kosmo, Malaysia, Rabu (5/5/2010), Tengku
Fakhry ditahan bersama dua dokter dan beberapa pengawal pribadi Sultan Kelantan
Tuanku Ismail Petra.
Harian Kosmo mengutip sumber Istana Kelantan, mantan suami
Manohara dan putra Sultan Kelantan itu ditahan polisi sekitar 50 meter dari
pintu Istana Mahkota saat ia hendak keluar Istana. Kejadiannya pada Selasa
sekitar pukul 19.30.
Fakhry ditangkap karena diduga ada kaitannya dengan
peristiwa penembakan pengawal kakaknya, Pangeran Muhammad Faris Petra.
Seperti diketahui, saat ini terjadi konflik antara dua
pangeran Kelantan itu.
Pangeran Faris selaku Pemangku Sultan Kelantan mencopot
adiknya, Pangeran Fakhry, sebagai anggota dewan pemerintahan Istana Kelantan.
Konflik ini meruncing dan diduga ada kaitannya dengan
peristiwa penembakan pengawal Pangeran Faris pada 1 Mei 2010 lalu.
Pengawal itu tidak meninggal. Saat ini polisi sedang
menyelidiki kasus ini.
Fakhry ditangkap saat keluar dari Istana ketika ikut
mengantar Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra yang hendak pergi berobat.
Namun, baru saja keluar dari gerbang Istana Mahkota, sekitar
50 meter sudah ditahan pasukan komando khusus polisi dan membawa rombongan
Sultan ke Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian, Penang.
Mobil pangeran Fakhry tidak boleh ikut. Ia dan beberapa
pengawal pribadinya ditahan untuk tidak keluar dari Istana.
0 Response to "Dulu Tega Sayat Tubuh Manohara dan Menyiksanya, Kini sang Pangeran Dapat Karmanya, Diusir dari Kerajaan Hingga Berurusan Hukum"
Post a Comment