Padahal Sudah Paruh Baya, Nenek Ini Tulis Ancaman Begini ke Balai Kota DKI Jakarta
Suasana pemerintahan sekarang ini memang tengah memanas,
dimana banyak aksi demo yang berakhir ricuh di beberapa wilayah sekaligus dan
berlangsung selama beberapa hari. Aksi tersebut diwarnai oleh para pemuda yang
tidak setuju terhadap keputusan UU cipta kerja.
Hanya saja belum lama ini ada yang lebih menghebohkan,
lantaran ancaman berasal dari orang yang sudah paruh baya.
Seorang perempuan paruh baya terekam dalam sebuah video
berdurasi 41 menit ditemukan sebuah
fakta baru yakni surat yang dibawa berisikan pesan ingin membakar Balai Kota
DKI Jakarta dengan bensin, Kamis (28/10/2020)
Dalam sebuah surat yang dibawa olehnya disebutkan beberapa
nama terkenal hingga nama mantan ibu negara, Almarhum Ani Yudhoyono juga turut
tercatat.
Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin
mengatakan bahwa dari tas perempuan itu ditemukan sepucuk surat yang ditujukan
untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Surat dengan kata-kata yang tidak
tertata rapi ini di dalamnya juga menyebutkan deretan nama terkenal.
"Si perempuan sebut beberapa nama terkenal seperti
pedangdut Rhoma Irama sampai mantan ibu negara, Almarhum Ani Yudhoyono,"
ungkap Budi kepada wartawan seperti yang dikutip dari rri.co.id.
Diketahui, perempuan berjilbab hitam itu telah memaksa masuk
lewat pintu Balai Kota Jakarta dn ingin membakar Balkot dengam bensin yang
dibawanya. Beruntungnya perempuan itu lekas ditangkap dan diperiksa sehingga
berhasil digagalkan niat perempuan itu.
Kejadian tersebut terekam dalam video amatir yang beredar di
kalangan wartawan. Ditemukan oleh polisi, bensin yang dibawa perempuan itu
diisi dalam botol mineral.
Dilansir dari laman rri.co.id berikut isi lengkap suratnya:
Kepada yang terhormat Anies Baswedan yang menangani DKI
di Tempat
Assalamualaikum wr wb.
Dengan ini sata menyampaikan surat ini kepada Anies
Baswedan. Saya sudah capek sekali dan sudah berulang kali memberikan surat
pertemuan. Tetapi kamu tidak mau bertemu dengan saya.
Padahal tanpa saya, suara dan gedung, lahan, harta benda,
uang rupiah dan kepemimpinan, kedudukan, jabatan itu dari saya dan lain-lain.
Pura-pura hidupmu masih hidup di jalanan seperti asalmu
dahulu pengemis. Setelah saya berikan kamu kesempatan agar kau dipandang oleh
rakyat. Ternyata kau lupa kulit seperti kacang.
Mungkin asiknya kau menikmati hasil harta benda seorang yang
punya harta benda yang sudah kau abaikan tidak kau pedulikan. Saya mau bertemu
kepada kamu sekarang juga dalam rangka sebelum saya kembali ke kepemimpinan
kedudukan kepresidenan.
Langsung saja, saya jadi presidennya dan sebagai wakil
presidennya ayah Rhoma Irama.
Saya sekarang ini mengambil posisi kedudukan di kepemimpinan
Kapolsek Cawang di Jatinegara. Saya mengambil uang anggaran tunjangan yang
berwenang di kepemimpinan saya di harta ini karena rekan rekan kapolsek lain di
wilayah Jakarta ini mengharapkan sekali kepada saya uang tunjangan
tersebut sebagai uang saku tunjangan dan uang jalan, dan begitu dengan anggota
karena saya belum masuk ke dalam gedung Istana, saya mengambil uang tunjangan
ini di Bank DKI.
Khusus di wilayah Jakarta saya sudah mengambil dalam
kesendirian, dengan tangan saya sendiri, penjaga Bank DKI mengatakan kepada
saya bahwa saya harus melalui yang menangani DKI yakni Anies Baswedan.
Dan saya sudah berkata kepada mereka tidak perlu karena saya
yang punya uang rupiah atau dana dari saya, surat keterangan tersebut, saya
bertanya kepada Anies Baswedan kapan saya memberikan surat keterangan
pengambilan uang pinjaman ke Pemda karena parpol yang berada di Jakarta ini
pada tidak terima semuanya. Kita harus bertemu sekarang juga.
Demikianlah yang saya sampaikan agar Anies Baswedan langsung
bertemu dengan saya sekarang juga. Harap dapat mengerti, dari yang berwenang,
Ibu Negara RI Ernawati Ululaya Nias, anak bunda Ani Yudhoyono/Rhoma Irama
pemimpin Kapolsek Cawang Otista.
0 Response to "Padahal Sudah Paruh Baya, Nenek Ini Tulis Ancaman Begini ke Balai Kota DKI Jakarta"
Post a Comment