Pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Mengandung SARA, Ini yang Dilakukan Pihak Sekolah
Dalam organisasi sekolah ada berbagai macam hal yang dapat
diikuti, dimana salah satunya yakni OSIS. Dan pada organisasi berikut ada
tingkatan demi mendukung kelancaran aktifitas maupun acara yang diselenggarakan
di sekolah.
Kemudian untuk pemilihan sebagai ketua harus melibatkan seluruh
siswa yang ada di sekolah. Tapi masalah itu muncul dalam sekolah berikut yang
diduga ada bau SARA dalam proses pemilihan.
Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan video viral.
Kali ini tentang pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMAN
6 Depok, yang diduga berbau suku ras agama dan antar golongan (SARA).
Akhirnya pihak sekolah memutuskan pemilihan ketua OSIS itu
diulang. Selain itu, ECP, siswa yang semula terpilih sebagai ketua OSIS,
memutuskan mundur saat pemilihan ulang, kalah.
Akun @Donny5cm memposting tangkapan layar berisi percakapan
dan penjelasan dari persoalan tersebut. Akun tersebut menjelaskan soal kinerja
ECP yang bagus dan mendapat dukungan dari banyak orang. Namun, ada sejumlah
oknum yang tidak menerima hasil pemilihan ketua OSIS tersebut, hanya karena ECP
berstatus nonmuslim.
Sementara itu, melansir dari akun sosial media Instagram
ECP, dalam postingan terbarunya ia mengatakan dengan lapang dada dan ikhlas
hati mundur dari pemilihan calon ketua OSIS SMA Negeri 6 Depok periode
2020-2021.
“Selamat Malam Semuanya, Sebelumnya Terimakasih Kepada
Teman”, Kakak Kelas”, Alumni, Bapak Ibu Guru atas semua dukungan doa,support
bahkan membantu secara langsung baik dengan cara mempromosikan, mengorbankan
waktu dan sumbangsih pemikirannya. Evan minta maaf kalau evan harus mengambil
keputusan dengan berlapang dada dan ikhlas bahwa Evan harus mundur dari
Pemilihan Calon Ketua OSIS SMA Negeri 6 Depok Periode 2020-2021, karena
terdapat prinsip-prinsip yang tidak sesuai untuk melakukan pemilihan ulang.
Evan juga minta maaf karena tidak bisa mewujudkan Harapan dari teman” yang
sudah mendukung, biarlah ini menjadi pelajaran agar lebih baik kedepannya dan
bagi Teman” yang masih bertahan Selamat Berjuang. Akhir kata dari saya. Salam
Keadilan, Salam Persatuan, dan Salam Perjuangan. Hidup Pendidikan Indonesia!
Terimakasih,” tulis ECP dalam postingannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Thamrin,
mengaku belum menerima kabar terkait video tersebut. “SMA ya. SMA enggak ke
saya. Belum terima saya beritanya. Hubungi kepala sekolahnya saja ya,” kata
Thamrin, singkat, dilansir Sindonews (13/11/2020).
Di tempat berbeda , Kepala SMAN 6 Depok, Abdul Fatah,
menyebut kabar mengenai adanya isu SARA tidak benar. Menurut dia, kronologis
bermula ketika pemilihan calon ketua OISI menggunakan sistem daring (online),
imbas dari pandemi Covid-19. Saat itu memang tidak dilakukan uji coba sehingga
terjadi masalah dan akhirnya direncanakan pemilihan ulang.
“Itu isu sebenarnya. Yang saya tahu itu pada saat pemilihan
pertama itu kan menggunakan sistem online. Nah online itu kan enggak diuji coba
dulu, sehingga langsung dipakai. Ternyata pada saat pelaksanaan, trouble,” kata
Abdul Fatah.
Namun dirinya tidak menjelaskan secara rinci terkait
permasalahan pada sistem pemilihan daring yang dimaksud. “Iya, pada saat
pemilihan itu ada masalah. Itu nanti tanya panitia ya, kalau saya tahunya
gitu,” ungkapnya.
Pihaknya kemudian menindaklanjuti permasalahan tersebut dan
akhirnya seluruh jajaran panitia pemilihan serta para kandidat menggelar rapat
bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Hasil dari rapat tersebut,
disepakati bersama dan diputuskan untuk dilakukan pemilihan ulang.
“Saya pikir itu tidak masalah. Jangan sampai ada pihak yang
dirugikan seperti itu. Kalau sampai ada yang dirugikan jangan, tapi kalau
semuanya menerima, ya silakan,” tegasnya.
Dia mengakui sempat kaget saat pertama kali mendengar
persoalan yang menyangkut SARA tersebut terjadi pada sekolah yang dipimpinnya.
Luar biasa itu, kenapa bisa ada isu itu. Sedikit pun tidak ada mengarah ke sana
(sara), saya yang bertanggung jawab,” tandasnya.
0 Response to "Pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Mengandung SARA, Ini yang Dilakukan Pihak Sekolah"
Post a Comment