Temukan Muntah Ikan Paus Senilai Rp17 Miliar Lebih, Nelayan Ini Kaya Mendadak - Berita.Lagioke.Net

Temukan Muntah Ikan Paus Senilai Rp17 Miliar Lebih, Nelayan Ini Kaya Mendadak


Nelayan di Thailand ini tiba-tiba menjadi kaya raya usai menemukan bongkahan muntah ikan paus atau ambergris di Pantai Niyom, Provinsi Surat Thani. Muntahan ikan paus itu berharga fantastis sekitar Rp17,7 miliar.


Muntah ikan paus yang ditemukan nelayan bernama Narong Phetcharaj

seberat 30 kilogram.

Dikutip dari The Sun, Rabu (6/10/2021), Narong sudah curiga bongkahan yang ditemukannya tergeletak di pasir pada 4 Oktober lalu merupakan ambergris. Dia sebelumnya sudah mengetahui bahwa ambergris memiliki nilai tinggi dari tayangan televisi.


Bongkahan yang ditemukannya itu memiliki ciri yang sangat mirip dengan ambergris, yakni seperti lilin. Dia kemudian membawa bongkahan itu ke ahli di Universitas Prince of Songkla untuk diuji. Hasilnya memastikan bahwa bongkahan milik Narong merupakan ambergris asli.

Sebelumnya, ambergris dijual dengan harga antara 37.500 hingga 42.791 dolar AS per kilogram. Berdasarkan patokan itu, Narong bisa mendapatkan hingga 1,25 juta dolar AS atau sekitar Rp17,7 miliar.


“Belum ada warga desa yang pernah melihat atau menyentuh ambergris paus asli, itu sebabnya semua orang senang. Saya sangat senang dan tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana untuk menjual ambergris ini karena sudah menerima sertifikat yang membuktikannya asli,” kata Narong.

Jika bisa mendapatkan harga bagus, saya akan pensiun sebagai nelayan dan mengadalan pesta mengundang teman-teman," ujarnya, melanjutkan.


Ambergris diproduksi dihasilkan oleh ikan paus sperma. Saat dimuntahkan, cairan membeku dan mengapung di laut. Sebenarnya ambergris berbau busuk pada awalnya, namun kelamaan menghasilkan aroma wangi setelah mengering. Ini yang membuatnya sangat dicari produsen parfum bermerek dunia.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Temukan Muntah Ikan Paus Senilai Rp17 Miliar Lebih, Nelayan Ini Kaya Mendadak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel