Ascariasis
Cacing merupakan parasit yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.
Salah satu jenis cacing yang menyebabkan infeksi dan penyakit pada manusia adalah Ascaris lumbricoides atau yang biasa disebut dengan cacing gelang.
Cacing gelang berbentuk seperti cacing tanah pada umumnya dan memiliki panjang sekitar 15 hingga lebih dari 30 sentimeter.
Cacing gelang dapat hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia, serta menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang disebut dengan penyakit ascariasis atau askariasis.
Ascariasis menjadi salah satu jenis infeksi cacing yang paling umum ditemui dan sering terjadi pada anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.
Selain itu, penyakit ini juga sering ditemui di negara tropis dan subtropis, terutama area dengan sanitasi dan tingkat kebersihan yang buruk.
Jika tidak diobati, ascariasis akan terus berkembang biak di dalam usus, bahkan menginfeksi organ lain, seperti hati dan pankreas yang akan menyebabkan gejala serius.
Gejala
Merangkum Kids Health dan Mayo Clinic, ascariasis biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi gejala akan muncul setelah cacing di dalam tubuh semakin banyak.
Gejala yang muncul pun tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Telur cacing gelang yang tertelan akan menetas menjadi larva di dalam usus halus.
Kemudian, larva akan berpindah ke paru-paru melalui peredaran darah dan menetap selama 10 sampai 14 hari.
Pada kondisi ini, gejala yang muncul menyerupai gejala asma atau pneumonia, seperti:
Batuk terus menerus
Sesak napas
Mengi atau napas yang berbunyi
Demam.
Setelah berada di paru-paru, larva akan berjalan ke tenggorokan yang memicu batuk dan tertelan kembali sehingga masuk ke dalam usus.
Ketika berada di usus, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan dapat menghasilkan lebih dari 200.000 telur cacing per hari.
Cacing-cacing tersebut akan hidup di usus sampai akhirnya mati dan akan menimbulkan beberapa gejala berikut:
Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut
Mual dan muntah
Diare atau feses berdarah
Sakit perut hebat
Tubuh merasa lemas
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan atau malnutrisi
Terdapat cacing pada muntahan atau feses.
Penyebab
Mengutip Cleveland Clinic, ascariasis disebabkan oleh cacing gelang, yaitu Ascaris lumbricoides.
Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, tetapi melalui kontak langsung atau tidak sengaja menelan telur Ascaris lumbricoides.
Telur Ascaris lumbricoides dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh feses manusia yang terinfeksi cacing gelang.
Di beberapa daerah, feses manusia digunakan sebagai pupuk sehingga feses yang terkontaminasi cacing gelang dapat bercampur dan tersebar dengan tanah di ladang, jalan, atau pekarangan.
Berikut beberapa tindakan yang menyebabkan seseorang terserang ascariasis:
Menyentuh mulut atau area di dekatnya tanpa mencuci tangan setelah menyentuh tanah yang terkontaminasi
Mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi tanpa mencuci, mengupas, atau memasaknya terlebih dahulu
Salah satu jenis cacing yang menyebabkan infeksi dan penyakit pada manusia adalah Ascaris lumbricoides atau yang biasa disebut dengan cacing gelang.
Cacing gelang berbentuk seperti cacing tanah pada umumnya dan memiliki panjang sekitar 15 hingga lebih dari 30 sentimeter.
Cacing gelang dapat hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia, serta menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang disebut dengan penyakit ascariasis atau askariasis.
Ascariasis menjadi salah satu jenis infeksi cacing yang paling umum ditemui dan sering terjadi pada anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.
Selain itu, penyakit ini juga sering ditemui di negara tropis dan subtropis, terutama area dengan sanitasi dan tingkat kebersihan yang buruk.
Jika tidak diobati, ascariasis akan terus berkembang biak di dalam usus, bahkan menginfeksi organ lain, seperti hati dan pankreas yang akan menyebabkan gejala serius.
Gejala
Merangkum Kids Health dan Mayo Clinic, ascariasis biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi gejala akan muncul setelah cacing di dalam tubuh semakin banyak.
Gejala yang muncul pun tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Telur cacing gelang yang tertelan akan menetas menjadi larva di dalam usus halus.
Kemudian, larva akan berpindah ke paru-paru melalui peredaran darah dan menetap selama 10 sampai 14 hari.
Pada kondisi ini, gejala yang muncul menyerupai gejala asma atau pneumonia, seperti:
Batuk terus menerus
Sesak napas
Mengi atau napas yang berbunyi
Demam.
Baca juga: Infeksi Cacing Tambang
Setelah berada di paru-paru, larva akan berjalan ke tenggorokan yang memicu batuk dan tertelan kembali sehingga masuk ke dalam usus.
Ketika berada di usus, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan dapat menghasilkan lebih dari 200.000 telur cacing per hari.
Cacing-cacing tersebut akan hidup di usus sampai akhirnya mati dan akan menimbulkan beberapa gejala berikut:
Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut
Mual dan muntah
Diare atau feses berdarah
Sakit perut hebat
Tubuh merasa lemas
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan atau malnutrisi
Terdapat cacing pada muntahan atau feses.
Penyebab
Mengutip Cleveland Clinic, ascariasis disebabkan oleh cacing gelang, yaitu Ascaris lumbricoides.
Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, tetapi melalui kontak langsung atau tidak sengaja menelan telur Ascaris lumbricoides.
Telur Ascaris lumbricoides dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh feses manusia yang terinfeksi cacing gelang.
Di beberapa daerah, feses manusia digunakan sebagai pupuk sehingga feses yang terkontaminasi cacing gelang dapat bercampur dan tersebar dengan tanah di ladang, jalan, atau pekarangan.
Berikut beberapa tindakan yang menyebabkan seseorang terserang ascariasis:
Menyentuh mulut atau area di dekatnya tanpa mencuci tangan setelah menyentuh tanah yang terkontaminasi
Mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi tanpa mencuci, mengupas, atau memasaknya terlebih dahulu.
Telur yang masuk ke dalam tubuh akan menuju ke usus dan menetas menjadi larva lalu menyebar ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening (sistem limfatik).
Setelah berada di paru-paru, larva akan menuju tenggorokan yang menyebabkan penderita batuk dan larva akan keluar dari tubuh atau kembali tertelan dan menuju ke usus.
Setelah kembali ke usus, larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa, baik jantan atau betina, dan akan berkembang biak.
Sebagian telur cacing akan keluar dari tubuh melalui feses dan dengan tujuan menginfeksi inang lain, seperti tanah.
Seluruh siklus tersebut dapat menghabiskan waktu sekitar dua sampai tiga bulan dan cacing dewasa dapat bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga dua tahun.
Faktor risiko
Menurut Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terserang penyakit ini, yaitu:
Tinggal di lingkungan dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi yang buruk
Tinggal di lingkungan yang memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk
Tinggal atau mengunjungi daerah dengan iklim tropis atau subtropis
Berada di lingkungan yang memungkinkan adanya kotoran yang tertelan
Anak-anak berusia 3 sampai 8 tahun yang aktif bermain dengan tanah.
Diagnosis
Merangkum dari Mayo Clinic dan WebMD, berikut beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis ascariasis:
Pemeriksaan fisik dan melakukan anamnesis atau wawancara medis pemeriksaan fisik dan melakukan anamnesis atau wawancara medis
Pemeriksaan feses
bertujuan untuk melihat keberadaan telur atau larva cacing pada feses penderita melalui mikroskop
Tes darah
Untuk mengetahui adanya peningkatan salah satu jenis sel darah putih yang disebut eosinofil, tetapi kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain:
Rontgen
Dapat menunjukkan kumpulan cacing dewasa dan larva cacing di dalam perut atau paru-paru
CT scan atau MRI
Untuk melihat lokasi cacing dengan tepat dan penyebarannya, termasuk melihat apakah cacing telah menyumbat saluran hati atau pankreas
Ultrasonografi
Menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan gambaran jelas keberadaan cacing di hati atau pankreas
Endoskopi
Merupakan salah satu jenis USG yang dapat menunjukkan apakah cacing menghalangi usus dan saluran di sekitarnya, termasuk pankreas
Perawatan
Mengutip Mayo Clinic, dalam beberapa kasus, infeksi ascariasis dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, infeksi yang menimbulkan gejala memerlukan penanganan. Berikut beberapa penanganan untuk mengobati ascariasis:
Obat antiparasit
seperti albendazole, ivermectin, atau
mebendazole yang dikonsumsi selama
satu sampai tiga hari untuk membunuh
cacing dewasa.
Pembedahan
Pada kasus yang parah, pembedahan
mungkin diperlukan untuk mengeluarkan
cacing dan memperbaiki kerusakan di
usus penderita.
Komplikasi
Dilansir dari WebMD, ascariasis dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Kekurangan nutrisi dan berat badan berkurang karena nafsu makan berkurang dan penyerapan makanan di usus terganggu
Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan nutrisi
Penyumbatan usus, yang menyebabkan:
- nyeri perut dan muntah yang parah
- robekan usus dan perdarahan internal
- peradangan usus buntu
Penyumbatan saluran pada organ hati atau pankreas yang menyebabkan nyeri perut hebat
Pencegahan
Merangkum dari WebMD dan Cleveland Clinic, berikut beberapa cara untuk mencegah ascariasis:
Hindari menyentuh tanah dan pupuk yang mungkin terkontaminasi feses manusia secara langsung, gunakan sarung tangan saat menyentuh tanah
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menyentuh tanah, dan setelah buang air besar
Ajarkan anak kebiasaan mencuci tangan dengan benar
Cuci bersih dan kupas buah dan sayur sebelum dikonsumsi
Pastikan bahan makanan benar-benar matang sebelum dikonsumsi
Hindari buang air besar sembarangan, seperti di sungai, atau kamar mandi umum yang tidak terjamin kebersihannya
Jaga kuku tetap pendek dan bersih
Bersihkan pakaian dan tempat tidur secara teratur.
Konsumsi air dalam kemasan ketika bepergian
Sumber : Kompas
0 Response to "Ascariasis"
Post a Comment