Pendarahan Pasca Melahirkan
Mengalami pendarahan pasca melahirkan merupakan hal yang normal akibat perubahan tubuh Anda selama masa kehamilan.
Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih, yang berarti Anda mungkin masih memiliki beberapa gejala dalam beberapa saat setelah melahirkan.
Penyebab
Umumnya pendarahan pasca melahirkan dapat terjadi karena rahim tidak berkontraksi sebagaimana mestinya untuk menghentikan pendarahan.
Berdasarkan WebMD, berikut faktor atau kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pendarahan pasca melahirkan, antara lain:
Melahirkan anak kembar
Memiliki bayi yang lebih besar
Bersalin dalam waktu yang lama
Pernah melahirkan beberapa kali sebelumnya
Rahim robek selama persalinan
Melakukan operasi caesar
Mendapatkan anestesi umum saat menjalani operasi caesar
Penggunaan obat oksitosin
Tekanan darah dan protein yang tinggi dan berkembang dalam urine selama kehamilan
Kegemukan
Masalah pada plasenta.
Faktor risiko
Mengutip Healthline, pendarahan yang terjadi umumnya akan melambat dan berkurang dalam beberapa hari atau minggu setelah melahirkan.
Akan tetapi, beberapa hal dapat meningkatkan aliran darah untuk sementara, termasuk:
Bangun dari tempat tidur di pagi hari
Menyusui karena tubuh menghasilkan hormon oksitosin yang merangsang kontraksi rahim
Berolahraga
Mengejan saat buang air kecil atau besar.
Gejala
Jika pendarahan menjadi cukup berat dan tidak berkurang setelah beberapa hari, segera hubungi dokter Anda.
Melansir Healthline, berikut juga adalah gejala yang perlu Anda waspadai, yaitu:
Tanda-tanda infeksi, seperti keputihan yang berbau busuk
Demam tinggi atau kedinginan
Darah yang tetap merah cerah dan berat pada minggu kedua
Perasaan lembut di satu atau kedua sisi perut Anda
Pusing atau merasa ingin pingsan
Detak jantung tidak teratur yang mulai berpacu
Memiliki gumpalan darah yang besar atau dengan jumlah yang tinggi.
Diagnosis
Jika gejala di atas terjadi, maka pendarahan pasca melahirkan menjadi keadaan gawat darurat.
Itu karena kondisi ini jika tidak ditangani dengan cermat dan cepat dapat mengakibatkan kematian.
Untuk dapat menegakkan diagnosis pendarahan pasca melahirkan yang tidak biasa, dokter akan melihat gejala klinis pasien.
Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah jika menemukan pendarahan lebih dari 500 cc dalam 24 jam pasca persalinan.
Dikutip dari chop.edu, estimasi kehilangan darah ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah pembalut yang telah digunakan pasca persalinan.
Selain itu, dokter mungkin akan melalukan beberapa pemeriksaan seperti:
USG untuk melihat apakah ada plasenta yang tertinggal
Pemeriksaan faktor pembekuan dalam darah
Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
Hematokrit atau pemeriksaan jumlah sel darah merah.
Perawatan
Melansir WebMD, terdapat berbagai jenis perawatan berbeda untuk menangani perdarahan pasca melahirkan tergantung dengan penyebabnya, meliputi:
Resep obat, membantu rahim berkontraksi
Pijat rahim
Melepaskan potongan-potongan plasenta yang masih ada di rahim
Operasi, membuka perut Anda untuk mengetahui penyebab pendarahan dan menghentikannya
Transfusi darah
Operasi pengangkatan rahim
Suntikan obat khusus untuk menghentikan pendarahan
Embolisasi arteri uterina untuk membatasi aliran darah ke rahim
Penggunaan Bakri balloon yang mengembang di dalam rahim dan menambah tekanan untuk membantu memperlambat pendarahan.
Sumber : Kompas
0 Response to "Pendarahan Pasca Melahirkan"
Post a Comment