Video Uang 1.0 Disebut sebagai Uang Kertas Rp 1 Juta, Ini Penjelasan BI dan Peruri
Sebuah video mengenai uang kertas yang disebut sebagai uang pecahan Rp 1 juta viral di media sosial TikTok.
Salah satu unggahan video yang viral adalah unggahan yang diposting akun TikTok @Wandyskay.
“Uang pecahan selembar 1 juta,” tulis akun tersebut.
Selain itu yang bersangkutan juga menunjukkan uang kertas bertuliskan pecahan 1.0.
Hingga Jumat (5/11/2021) malam, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 174 ribu kali dan disukai lebih dari 2.354 pengguna.
Beragam komentar pun muncul terkait video tersebut.
“Ogah, uang bikin mumet nt kl belanja hbs 255500 kembaliannya berapa, kudu mikir,” tulis akun Hayyu sugiyanto.
“Ga tertarik tar ilang selembar demamnya seminggu,” tulis akun dengan nama Silvi”!!.
“1 juta tu bikin para pedagang susah cari kembalian pcahan,” tulis akun Muddasir.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan menegaskan bahwa uang pecahan rupiah kertas yang berlaku saat ini nominal tertinggi adalah Rp 100.000 (seratus ribu rupiah).
“Jadi tidak benar ada pecahan uang kertas Rp 1 juta,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/11/2021).
Sebelumnya, uang pecahan dengan gambar uang 1.0 tersebut juga pernah viral pada Mei 2021 silam.
Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi mengatakan bahwa uang 1.0 dalam video viral tersebut adalah uang specimen yang tidak bisa digunakan untuk berbelanja.
“Uang specimen adalah uang contoh, yang tidak sah untuk alat pembayaran,” ujarnya sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 9 Mei 2021.
Ia menjelaskan, Peruri membuat uang specimen untuk kepentingan internal yang bisa digunakan sebagai alat pemasaran (marketing tools) untuk mempromosikan contoh produk atau uang yang diproduksi oleh Peruri.
Pihaknya menegaskan, berdasarkan UU Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011 pasal 2 telah disebutkan bahwa mata uang Indonesia adalah Rupiah, sedangkan uang specimen bukan uang rupiah.
Ia menambahkan, ciri uang rupiah menurut pasal 5 UU Nomor 7 Tahun 2011, uang rupiah memuat paling sedikit:
Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”;
Frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
Tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia;
Nomor seri pecahan
Teks “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengeluarkan Rupiah Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah Dengan Nilai …”
Tahun emisi dan tahun cetak.
Uang specimen Peruri sama sekali tidak memuat hal-hal seperti yang disebutkan pada poin 3 di atas sehingga uang tersebut bukan sebagai alat pembayaran.
Dari penjabaran di atas, dapat diketahui uang 1.0 yang disebutkan sebagai uang pecahan Rp 1 juta merupakan informasi yang tidak benar.
Uang tersebut adalah uang specimen yang dikeluarkan oleh Peruri dan tidak berlaku sebagai alat pembayaran.
Kalau berita itu tidak benar proses hukum dong tuan2....inikan sdh membuat gaduh banya orang. Jgn guru ngaji saja yg dipandang bohong. Apakah harus ada yg melaporkan?. BI yg paling berkepentingan tdk hanya dibantah2 lewat berita. Yg memposting hendaknya menanggubg akibatnya.
ReplyDeletePusing jga klo punya uang nominal 1jt hnya dgn selembar.
ReplyDeleteMenurut aku sih.
Terlalu Sempel klo pihak pemerintahan.
Mengeluarkan uang kertas dgn nominal 1jt perlembar.
Sya sebagai warga Indonesia meramesa kurang setuju.
Tapi dalih nya sepenuhnya hak pemerintahan.😁😁
enak, gampang buat sogokan (korupsi) ga perlu banyak2 bawanya, resiko tangkap tangan jd kecil, bawa 10 gepok aja nilainya sudah 1M, taruh di kantong kresek kecil, tinggalin di tempat sampah basement gedung yg dituju, lgsg jalan lg deh.. yang ngambil juga gampang bawanya..
ReplyDeleteKalau saya shi setujuh kali
ReplyDeleteKnp .. . Karna jika ad uang tersebut maka produksi uang kertas lainya jadi hemat bahan materialnya dan bisa jg membantu untuk menyederhanakan mata uang indonesia yg sdah begitu murah di erah dunia .... Saya secara pribadi sangat setujuh semoga ajh cept ad solusi atas harga uang kita in yg sangat memperhatikan