Mana Lebih Dulu, Kontraksi atau Pecah Air Ketuban? Ibu Hamil Perlu Tahu!
Ada beberapa tanda ibu hamil akan melahirkan. Mulai dari keputihan yang semakin sering, sakit punggung, hingga kontraksi dan pecah air ketuban.
Perlu dipahami, menjelang persalinan ada beberapa fase yang akan ibu rasakan. Seperti fase laten, di mana serviks menjadi lunak dan tips, dan mulai terbuka agar bayi mudah keluar dari jalan lahir. Fase laten ini dapat memakan waktu berjam-jam atau terkadang berhari-hari.
Kemudian, ibu hamil akan mulai merasakan fase aktif di mana ibu hamil akan mengalami kontraksi dan pecah air ketuban. Tapi, mana yang umumnya terjadi lebih dulu ya? Apakah mungkin air ketuban pecah sebelum ibu hamil merasakan kontraksi?
Kontraksi atau Pecah Ketuban, Mana yang Lebih Dulu Terjadi?
Ketuban merupakan cairan yang mengelilingi bayi dan melindungi si kecil saat di dalam rahim. Air ketuban terdiri dari hormon, nutrisi, dan antibodi. Ini adalah bantalan pelindung untuk bayi sejak mereka berusia 12 hari.
Ketuban bertanggung jawab untuk menjaga bayi tetap hangat dan membantu mengembangkan paru-paru, sistem pencernaan, dan bahkan sistem muskuloskeletal mereka. Lalu biasanya kantung ketuban pecah sebelum atau selama persalinan.
Mengutip Healthline, itu lah kenapa air ketuban bisa saja pecah sebelum kontraksi. Namun kondisi ini disebut ketuban pecah dini, dan jarang dialami oleh ibu hamil. Sebab umumnya, ketuban akan pecah saat ibu hamil mulai merasakan kontraksi.
Yang Perlu Ibu Hamil Pahami Bila Ketuban Sudah Pecah Dini
Jika air ketuban pecah dini, sebenarnya bayi dapat bertahan hidup dengan baik selama berminggu-minggu dengan pemantauan dan perawatan yang tepat.
Tak hanya itu, jika ketuban pecah di usia 37 minggu ke atas, dokter mungkin akan menyarankan ibu hamil menunggu 48 jam atau bahkan lebih lama agar persalinan bisa dimulai dengan sendirinya. Tapi beberapa dokter mungkin akan memiliki penilaian yang berbeda sesuai kondisi ibu.
dokter pun bisa saja menilai bayi perlu dilahirkan setelah 24 jam ketuban pecah. Sebab, ketuban pecah dini dapat mengakibatkan tali pusat tergelincir ke sekitar atau ke bawah kepala bayi. Jika tali pusat terjepit di antara kepala bayi dan tulang panggul, suplai darah ke bayi mungkin berkurang atau terhenti.
Laman University of Michigan Health melansir, beberapa ibu hamil juga bisa saja tidak mengalami pecah ketuban walaupun kontraksi sudah dimulai. Sehingga, dokter mungkin akan memecahkan selaput ketuban untuk mempercepat persalinan dengan syarat leher rahim mulai terbuka dan kepala bayi sudah turun ke panggul.
Sumber : Kumparan
0 Response to "Mana Lebih Dulu, Kontraksi atau Pecah Air Ketuban? Ibu Hamil Perlu Tahu!"
Post a Comment