Bisnis Sperma Kuda Thomas Mueller Jadi Sorotan - Berita.Lagioke.Net

Bisnis Sperma Kuda Thomas Mueller Jadi Sorotan


Bintang Bayern Munich Thomas Müller, dan Lisa sang istri, sedang disorot terkait bisnis jual sperma kuda yang mereka lakukan. Itu terjadi usai kudanya cedera.



Baru-baru ini pasangan itu mengungkap bahwa salah satu kudanya, yang diberi nama D'Avie, mengalami cedera. Kuda itu terjatuh, cedera di bagian tapak kaki, dan harus istirahat selama beberapa waktu.


"Sedihnya, ia terpeleset dalam usaha tes untuk mempersiapkan diri buat musim kawin dan jatuh terhempas di bagian sisi tubuhnya. Ia cedera di bagian tapak kaki dan harus istirahat sepenuhnya untuk beberapa bulan ke depan. Ia kuda yang tangguh dan (cederanya) itu bisa saja lebih buruk lagi," tulis Müller seperti dilansir SportBible.


Menurut laporan, kuda-kuda yang dimiliki pasangan itu digunakan sebagai pejantan. Thomas Müller dan Lisa menjual sperma kudanya. Harga satuannya dikabarkan berkisar 200 euro (Rp 3,2 juta).


Kini, pasangan itu dilaporkan mendapat kritikan dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi hak asasi binatang yang berpusat di AS.


PETA menganggap bahwa cedera yang dialami oleh kuda Müller sebenarnya bisa dihindari. Selain itu, PETA juga menyebut bahwa kuda itu sudah dipaksa melakukan "hubungan seksual tak alamiah" -- terkait dengan bisnis jualan sperma kuda Müller dan istri.


"Sungguh buruk bahwa orang yang mengaku penyayang kuda justru memaksa hewan itu melakukan hubungan seksual tak alamiah demi mendapatkan keuntungan darinya," ucap Jana Hoger, juru bicara PETA.


"Cedera yang dialami D'Avie di bawah pengawasan Lisa dan Thomas Müller bisa saja dihindari dan memang seharusnya tidak perlu terjadi."


Disebutkan pula bahwa sejatinya tidak ada bukti Lisa dan Thomas Müller melakukan kesalahan dalam penanganan kuda-kudanya, terlepas dari pernyataan PETA itu.



(Footballforever).

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bisnis Sperma Kuda Thomas Mueller Jadi Sorotan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel