Kisah Lansia Tinggal Sendirian di Hutan Singapura, Keluarganya di Batam Tak Tahu

Seorang pria lansia asal Indonesia bernama Oh Go Seng baru-baru ini membuat geger warga Singapura. Sebab, jarang ditemukan di Negeri Singa, kakek tersebut tinggal di dalam hutan sendirian.

Sebelumnya diketahui, Singapura merupakan negara maju dengan tingkat gelandangan yang sangat rendah. Hampir seluruh warga sudah punya tempat tinggal berupa rumah susun yang disediakan pemerintah. Karenanya, Oh Go Seng merupakan kasus langka.

Mengutip The Straits Times, Oh Go Seng ditemukan oleh Otoritas Singapura tengah menjual sayur-sayuran. Dari sana, diketahui ia sendirian hidup di hutan dengan sangat seadanya, memanfaatkan tenda plastik yang disangga tongkat kayu.

Disebutkan pula, ternyata sudah 33 Tahun lamanya Oh Go Seng tinggal sebatang kara di hutan Sungai Tengah yang berlokasi di Singapura Barat.

Sebelum menjadi gelandangan, diceritakan bahwa Oh Go Seng sejatinya sempat tinggal di desa yang berada dekat dengan hutan tersebut. Namun, pemerintah menggusur pemukiman desa untuk melakukan modernisasi.

Dari sanalah Oh Go Seng kemudian mulai tinggal dengan tenda plastik di tengah hutan. Pria berusia 79 tahun itu bertahan hidup dengan kerja serabutan sambil menjual hasil bumi yang ditanam di hutan, seperti ubu, daun pandan, hingga cabai.

Diakui Oh Go Seng, dirinya memiliki istri dan anak perempuan yang kini tinggal di Batam, Indonesia. Hanya saja, menurutnya juga, keluarga tidak ada yang tahu bahwa selama ini dirinya tinggal di hutan.

Selama tinggal di hutan, Oh Go Seng mengaku tidak pernah kesusahan, bahkan berkelakar sudah bersahabat dengan nyamuk. Walau begitu, sejak pandemi, diakui penghasilannya menurun karena tak dapat kerja sambilan sebagai penjaga kios pasar malam.

Mengutip Mothership, keberadaan Oh Go Seng yang kemudian viral di Singapura akhirnya sampai ke telinga pemerintah. Bergerak cepat, pemerintah langsung memindahkan lansia tersebut ke rumah susun yang sudah disediakan.

Pekerjaan baru dengan gaji 1.200 dolar singapura per bulan atau setara Rp12,8 juta pun didapat Oh Go Seng. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya dalam 33 tahun, Oh Go Seng bisa merayakan makan malam Imlek di tempat yang hangat bersama keluarganya.

Disebutkan bahwa ketika memindahkan Oh Go Seng ke rusun, pemerintah juga menghubungi Lim Kah Choo, menantu dari mendiang sang kakak. Terakhir keduanya bertemu di pemakaman mertua Lim.

“Kami berharap Tuan Oh bisa hidup dengan baik di tempat tinggal barunya dan kami berharap agar ia juga bisa segera reuni dengan istri dan anak perempuannya yang berada di Indonesia,” kata Liang Eng Hwa selaku Anggota Parlemen Singapura. (bob)

Sumber: kumparan

BAGIKAN ARTIKEL INI KETEMAN ANDA