Brand-brand Lokal Ini Ternyata Sering Dicap Buatan Luar Negeri
Bukan rahasia umum lagi, brand lokal saat ini kerap membuat nama yang cukup asing. Bahkan, ada yang sampai mengira produk tersebut merupakan buatan luar negeri. Tak dimungkiri, beragam nama produk Tanah Air cenderung memakai ejaan bahasa luar.
Nah, hal inilah yang membuat warga +62 kerap menganggap produk lokal merupakan brand asing. Sebab, nama-nama produk tersebut terbilang aneh dan sangat jauh dengan bahasa Indonesia hingga akhirnya disebut brand luar.
Kali ini, permasalahan tersebut akan dijawab tuntas. Apalagi, sebagai warga +62 harus mengetahui mana produk lokal dan mana brand luar negeri. Terlebih, hal tersebut cukup penting untuk menambah kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.
Polytron
Brand pertama yakni Polytron. Ketika pertama kali mengetahui produk elektronik bernama Polytron pasti menganggap brand luar. Pasalnya, jika dilihat dari nama, tidak ada sedikit pun yang menonjolkan produk ini merupakan brand lokal.
Namun, ternyata Polytron merupakan brand lokal alias bukan produk luar negari. Bahkan, brand ini telah berdiri sejak 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah. Pendiri perusahaan ini adalah Robert Rudi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Eiger
Nah, kalau yang satu ini kamu pasti sudah menyebut Eiger merupakan brand luar. Dilihat dari namanya saja seperti bahasa Inggris. Akan tetapi, brand ini merupakan produk lokal yang bergerakdalam bisnis tas, sepatu, hingga berbagai produk lainnya.
Eiger didirikan oleh Ronny Lukito di Bandung pada 1993. Bahkan, perusahaan ini merupakan pesaing berat brand luar terutama pada produk tas dan sepatu.
J.Co
J.Co Donut & Coffee merupakan brand lokal yang telah berdiri sejak 2005. Jadi, kamu sebagai warga +62 jangan pernah menganggap brand yang bergerak di kue ini merupakan produk luar negeri.
Apalagi, pendiri perusahaan ini merupakan putra asli dari Singkawang, Kalimantan Barat, bernama Johnny Andrean.
Polygon
Polygon merupakan brand lokal berikutnya yang sering kali disebut sebagai produk mancanegara. Apalagi, namanya tampak asing bagi warga +62.
Akan tetapi, tahu kamu, pendiri perusahaan ini bernama Soejanto Widjaja. Ia mendirikan perusahaan bernama PT Insera Sena yang memproduksi sepeda merek Polygon di Sidoarjo, Jawa Timur pada 1989.
Perusahaan yang bergerak pada pembuatan sepeda ini kini telah mengembangkan sayapnya dengan masuk ke pasar Malaysia, Singapura, Thailan, hingga ke negara Eropa.
Le Minerale
Mirip seperti bahasa Prancis, namun produk air mineral ini merupakan brand lokal. Produk ini diproduksi oleh PT Tirta Fresindo Jaya atau anak perusahaan PT Mayora Indah. Brand ini pertama kali diluncurkan pada 2016 lalu.
Dan, kini menjadi pesaing berat merek botol air mineral lainnya. Apalagi, brand ini juga telah merambah pada minuman dalam bentuk galon.
Hokben
Para pecinta makanan khas Jepang pasti sangat mengetahui Hoka-Hoka Bento atau sering disebut Hokben. Meski dulunya merupakan merek asal jepang. Namun, seiring berjalannya waktu, produk ini menjadi brand lokal dan telah memiliki lebih 150 gerai di seluruh Indonesia.
Perlu kamu ketahui, brand makanan asli Jepang ini pertama kali didirikan pada 18 April 1985 di Jakarta Pusat yang didirikan oleh Hendra Arifin.
Excelso
Selanjutnya, Excelso juga sering disebut sebagai merek luar negeri karena namanya mirip dengan bahasa Italia. Namun, kamu salah besar. Produk minuman kopi ini ternyata brand lokal yang diproduksi oleh PT Excelso Multi Rasa alias anak perusahaan PT Kapal Api Group.
Brand ini pertama kali berdiri sejak 1990 dan kafe Excelso pertama kali buka di Plaza Indonesia, Jakarta. Hingga saat ini, brand ini merupakan salah satu raja di bagian kopi. Bahkan, para penikmat juga sudah mengetahui bagaimana rasa kopi ini.
Terry Palmer
Setelah melihat nama brand ini, kamu pasti mengira merupakan produk asing. Namanya asing karena dua kata tersebut sangat jarang digunakan dalam bahasa Indonesia.
Nah, agar tidak keliru, sebagai warga +62 yang harus mencintai produk dalam negeri bahwa Terry Palmer ternyata merupakan brand lokal.
Brand yang merupakan produk handuk ini berdiri sejak 1962 yang diproduksi PT Indah Jaya di Tangerang. Bahkan, handuk Terry Palmer telah menembus pasar Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat.
Itulah 7 brand lokal yang kerap disebut buatan luar negeri. Padahal, ketujuh brand tersebut merupakan produks asli dari dalam negari. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan mana produk lokal dan mana produk asing?
0 Response to "Brand-brand Lokal Ini Ternyata Sering Dicap Buatan Luar Negeri"
Post a Comment